Ayah :)

            Kehilangan seseorang yang kita cintai bahkan sangat kita cintai memang agak berat. Tapi apa daya itu semua sudah menjadi kehendak Tuhan, tak ada lagi yang bisa mengelak dari takdir itu.

            Saat itu aku benar-benar tak tau harus bersikap seperti apa. Dikala berita duka itu terdengar, semua menangis hanya aku yang berdiri tegar dan hanya terdiam tanpa airmata. This is just a dreaming, not real, pikirku. tapi ini semua kenyataan.
Ayahku pergi ketempat yang lebih baik. Mungkin memang inilah saatnya dia menyudahkan penderitaannya akan penyakitnya.

            Ayahku orang yang jarang sekali marah, tapi sekalinya ia marah aku tau betul tak ada yang bisa meredakan emosi kecuali dirinya sendiri. Aku sering sekali bertengkar dengannya. Hal itu dikarenakan karena kita memiliki sifat yang sama-sama keras kepala, kami sama-sama tidak ada yang mau mengalah, kami selalu mempertahankan pendapat kami masing-masing.

             Tapi saat itu sungguh aku tak ingin hari itu ada, tanggal itu ada. Hari dimana dia harus pergi jauh meninggalkan aku, ibu, dan adikku. Dia tak pernah kembali. Dan disaat itulah aku merasa benar-benar menyayangi Ayahku, benar-benar merasa kehilangan dia. Belum sempat aku meminta maaf padanya tapi dia sudah pergi.

              Sudah hampir 5 tahun dia pergi. Sepi rasanya memang dirumah tanpa senyumnya, tawanya, marahnya. terkadang aku merasa iri dengan orang lain ketika aku daftar kuliah misalnya orang lain diantar orangtuanya saat mendaftar kuliah, aku? aku benar benar sendiri ke semarang sendiri, pulang sendiri, tes berangkat sendiri semuanya sendiri. Andai saja ayah masih disini pasti aku akan kuliah ditempat yang lebih baik dan yang aku inginkan, tidak seperti ini. Kini aku sangat merindukannya. Ketika Tuhan memberikan satu kesempatan aku untuk kembali kemasa lalu hanya satu pintaku. Masa disaat ayahku masih ada, ayahku masih bisa tersenyum. :)


I miss you dad :)

http://www.facebook.com/notes/firani-reza-bya/so-miss-you-dad-/276233104980